Minggu, 19 Maret 2017

Review Film Logan & Kong Skull Island

Minggu lalu tayang berbarengan 2 film yang kelihatannya menarik untuk ditonton yaitu Logan dan Kong Skull Island. Kenyataannya memang ngga rugi menonton 2 film ini. Logan saya tonton berdua sama misua aja, karena memang merupakan film yang hanya bisa dikonsumsi orang dewasa. Sementara film Kong saya rasa bisa ditonton bareng sama anak-anak kami. Berikut sedikit review amatiran dari saya yang belajar menulis.

Film Logan menurut saya termasuk jenis film sadis. Di keterangan film nya masuk kategori action/drama/sci-fi. Sementara Kong masuk ke dalam genre action/adventure/fantasy.

Logan bercerita tentang masa depan dimana sudah ada mutan dan manusia setengah mutan yang bisa hidup berdampingan dengan manusia biasa, walaupun sering terjadi konflik diantara mahluk-mahluk yang berbeda jenis tersebut. Adegan-adegan menegangkan dan sadis dari awal sampai akhir. Diselingi sedikit drama yang menurut saya sangat menyentuh.  Jika Anda termasuk penonton yang sensitif, Anda bisa 2x menitikkan air mata jika menyaksikan film ini.  Yang pertama adalah adegan dimana Logan, yang merupakan manusia setengah mutan yang banyak dicari & diburu, terpaksa menginap di suatu rumah di desa. Penulis film ini piawai sekali menggambarkan suasana keluarga biasa di pedesaan yang sebenarnya kesehariannya sangat biasa. Tetapi ternyata hal yang 'biasa' itulah yang merupakan kemewahan & kenyamanan yang sering tidak bisa dinikmati dan disyukuri oleh semua orang, termasuk si Logan dan teman-temannya ini. Sedangkan yg terakhir adalah adegan dimana Logan yang sekarat berhasil merasakan sedikit kebahagiaan karena dipanggil ayah oleh anaknya.

Sedangkan film Kong, masih setipe dengan film King Kong lainnya. Bercerita tentang pulau yang dihuni oleh mahluk monyet raksasa yang sebenarnya baik hati, tetapi sempat marah karena diganggu manusia jahil. Plot juga mengalir maju dengan setting waktu saat berakhirnya perang dunia. Para prajurit yang sedianya mau pensiun karena perang telah berakhir, ditugasi untuk menemani para peneliti untuk mengeksplorasi pulau tertutup ini. Bersama mereka ikut juga seorang fotografer wanita, yang sudah ketahuan akan bersentuhan langsung dan disayangi oleh si monyet raksasa Kong.

Alhamdulilah walaupun hari sudah larut saat menonton film Kong, tetapi karena seru dan mempesona, film ini bisa diselesaikan ditonton oleh kedua anak saya hee...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar