Rabu, 10 Agustus 2016

Museum Kartini Jepara

Ingat Jepara, pastilah ingat Raden Ajeng Kartini. Di kota Jepara memang benar ada Pantai Kartini dan Museum Kartini. Pantai Kartini konon merupakan pantai tempat dimana RA Kartini kecil sering bermain dulunya. Sedangkan Museum Kartini terletak sekitar 4 km dari pantai tersebut. Di Pantai Kartini juga terdapat pelabuhan penyebrangan kapal feri untuk menuju kepulauan Karimun Jawa.

Jika Anda naik bis atau travel ke Jepara, akan otomatis melewati museum Kartini. Tapi berhubung waktu itu saya habis pulang dari wisata ke Karimun, maka saya memulai perjalanan dari pelabuhan/pantai Kartini. Dari Pantai Kartini ke Museum bisa naik becak atau kendaraan umum. Tetapi yang agak miris, ternyata tidak semua penduduk Jepara tahu persis dimana letak museum >_<. Saya naik becak kesana, dan diantarkannya ke kantor Pemda atau apa gitu yang letaknya di seberang museum, dipisahkan oleh alun-alun. Memang rakyat Indonesia belum semuanya mengerti apa arti museum. Hiks.

Sama halnya seperti museum lainnya di Indonesia, suasana museum Kartini pun terasa sepi, teduh dan damai. Penjaganya tidak terlihat sibuk tetapi tetap ramah melayani pengunjung yang hendak masuk. Tiket masuk dijual seharga Rp. 2000 per orang. Melihat pedagang yang berjualan didepan museum, bisa disimpulkan bahwa memang pengunjung museum tidak sebanyak pengunjung Pantai Kartini. Hanya ada 1 gerobak minuman dan 1 gerobak bakso saat saya masuk.

Untuk sejarah dan keterangan detail museumnya, saya yakin ada banyak website & blog lain yang dapat menjelaskannya. Yang dapat saya sampaikan disini adalah perasaan saya pada saat masuk ke ruangan museum dan membaca kisah sejarah RA Kartini, saya diserang rasa haru yang amat sangat. Betapa perjuangan seorang wanita, dari suku yang dianggap sangat menjunjung tinggi tata krama, begitu berat dan agak berbahaya pada zamannya. Ketika saya menjelaskan hal ini kepada anak saya, dia pun mendengarkan dan ikut membaca cerita yang tertulis didinding museum tentang sejarah di masa Kartini.

Kartini tidak berusia panjang, umurnya hanya sampai 21 tahun. Beliau wafat setelah melahirkan putranya yang pertama. Tetapi diusianya yang begitu muda, begitu besar semangat gender yang telah beliau tanamkan demi kemajuan kaumnya di Indonesia. Karena saat itu beliau sudah mempunyai keyakinan, bahwa pendidikan untuk anak bangsa pada dasarnya dimulai di rumah. Karenanya beliau selalu senang belajar tentang banyak hal. Inilah inti semangat kepahlawanan RA Kartini.

Selain bercerita tentang kisah dan sejarah RA Kartini, museum ini juga bercerita tentang kerajinan kota Jepara, beberapa benda sejarah peninggalan Belanda, beberapa prasasti yang ditemukan di Jepara dan juga yang terbaru adalah tulang rangka ikan raksasa 'Joko Tuwo' yang ditemukan di pantai kepulauan Karimun pada tahn 1989.

Dengan mengajak anak-anak kita ke Museum Kartini, kita bisa menanamkan nilai luhur dari semangat Kartini untuk selalu belajar dari siapa saja. Juga semangat Kartini yang selalu berusaha untuk memberikan manfaat bagi orang-orang disekitarnya. Ayo kita ajak anak-anak kita berkunjung ke museum. Ayo kita ajak mereka mencintai sejarah. Ayo kita ajak mereka menghargai jasa para pahlawan dan jasa orang tua sendiri. Sehingga diharapkan akan terbentuk karakter generasi muda yang selalu berfikir positif dan mau memberikan manfaat untuk orang banyak.

plang masuk museum kartini di kota jepara
Ayo mencintai museum di Indonesia

Patung wajah Kartini didepan pintu masuk

Peralatan main dan belajar Kartini

Kisah semangat Kartini

Sahabat korespondensi/curhat Kartini

Keluarga Kartini juga merupakan keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat & budaya jawa

ada miniatur candi angin di museum kartini
Miniatur Candi Angin di Jepara

Kerajinan khas kota Jepara dan tulang rangka ikan raksasa joko tuwo

Prasasti berhuruf Cina

Relief Kartini terbuat dari batok kelapa

Relief Kartini terbuat dari kerang

Beberapa contoh alat tradisional khas Jepara untuk menangkap hasil laut

Kerajinan tangan khas Jepara, secantik anakku... ehm

Ukiran wajah RA Kartini dan saudarinya, burung garuda dan lain-lain

Ukiran khas kota Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar