Pembicara: KH. Aseph Aonuddien
Masjid adalah tempat yang sangat mulia karena merupakan baitullah atau rumah Allah. Artinya adalah rumah dimana banyak terdapat rahmat Allah didalamnya.
Kalau kita mau datang ke suatu tempat berkali-kali, biasanya kita harus merasakan nikmatnya tempat tersebut, sehingga kita merasa senang dan bahagia walaupun kita hanya duduk-duduk saja di tempat tsb. Apalagi jika ditambah dengan membaca Al-Qur'an, berzikir, sholat dan lain-lain. Pasti hati merasa tenang.
Kenapa Rasul suka bahasa Arab?
1. Karena Rasul orang Arab asli
2. Karena Al-Qur'an berbahasa Arab
3. Karena di surga bahasa yang dipakai adalah bahasa Arab.
Orang dekat dengan Allah biasanya hanya kalau dalam kesusahan saja. Maka 2 hal yang biasanya bikin manusia lupa terhadap Allah adalah:
1. Sehat
2. Merasa kecukupan
Orang yang tidak lupa adalah orang yang selalu mengingat Allah. Artinya dia selalu berzikir, dalam keadaan berdiri, duduk, berbaring, dan lain-lain.
Nabi SAW pernah berpesan kepada keluarganya bahwa kita tidak boleh tidur sebelum mengkhatamkan AL-Qur'an. Artinya, bacalah Al-Ikhlas 3x karena pahalanya sama dengan 1 Al-Qur'an.
Sebelum itu dahulukan dengan membaca AL-Fatihah.
Setelah itu bacalah surat-surat pendek seperti An-Naas, Al-Falaq dan Ayat Kursi
Sehingga jika kita kemudian tidur dan tidak lagi terbangun keesokan harinya, maka bacaan yang terakhir kita baca adalah ayat Al-Qur'an.
Karena itu janganlah tidur sambil nonton TV!!
Insha Allah hati tenang dan kita tidak akan pernah membutuhkan obat tidur.
Orang yang susah tenang berarti ada masalah di hainya.
Obatnya zikir, karena hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenang.
Zikir. Zikir. Zikir.
Ada sebuah hadis yang isinya:
Jadilah kamu di dunia ini seperti orang yang merantau atau orang yang sedang dalam perjalanan.
Kita didunia ini seperti merantau dan nantinya akan pulang ke kampung akhirat menghadap Allah. Seolah-olah kita disini diberi kartu 'menetap sementara'.
Karena itu jika meninggal maka diucapkanlah "Innalilahi" yang artinya kita ini kepunyaan Allah.
Walaupun hanya sebentar, tapi waktu tersebut sudah merupakan pemberian Allah. Jadi saat kita dipanggil maka disebut "wainailaihi rojiuun". Itu merupakan kalimat dengan arti yang sangat sopan. Kita disebut "pulang". Kita pulang biasanya membawa sesuatu, apalagi jika perjalanan pulang kita itu sangat jauh.
Mudah-mudahan hari ini kita ada didalam masjid, dicatat malaikat, dan hal tersebut menjadi salah 1 bekal kita untuk perjalanan pulang nanti.
Al-Baqoroh 281: Kita harus takut/waspada bahwa kita nanti akan dipanggil malaikat Izrail.
Untuk orang yang soleh, jika Izrail datang mencabut nyawa, maka dia akan mengucapkan Assalamualaikum, membaawa kain kafan dari surga, dan nyawanya akan dicabut secepat kilat sehingga dia tidak merasakan kesakitan, seolah mencabut sehelai rambut dari tepung.
Tetapi untuk orang yang tidak soleh, maka proses pencabuan nyawanya seperti mencabut duri dalam daging.
Semoga kita semua husnul khotimah.
Kita meninggal tidak langsung ke surga, tetapi menunggu yaumul kiamat di tamn Raudhatul min Ryadil Jannah, yang artinya sebagian taman surga. Hal ini merupakan salah satu dari nikmat kubur untuk orang-orang yang soleh.
Setelah jasad dikuburkan, makan akan datang ke kubur kita malaikat yang bertanya: Man Robbuka
Kalau kita biasa berzikir dan bersholawat maka insha Allah kita akan sangat mudah menjawabnya. Lalu akan datang bentuk-bentuk wujud ibadah kita yang biasa kita kerjakan seperti sholat, puasa, sedekah dll.
Kita harus ingin mempunya sifat Nafsul Muthmainah, yang artinya tenang dan tentram, selalu berzikir, tidak cerewet, hatinya bersih. Jika mendapat nikmat, bersyukur. Jika mendapat musibah, istighfar dan sabar.
Surat Al Fajar ayat terakhir: wahai jiwa yang tenang (nafsul muthmainah), kembalilah kepada Rabb mu dengan hati yang puas lagi diridhoinya. Sudah ditunggu, silahkan berkumpul dengan orang soleh lainnya, silahkan masuk ke surga juga dengan bersama-sama.
Orang yang dalam perjalanan harus punya tujuan. Al-qoshos = tujuan hidup. Darul akhiroh = kesenangan dan kebahagiaan di akhirat.
Karena kalau tidak punya tujuan, maka nanti kita bingung. Kalau punya tujuan maka jalannya juga akan terarah dan benar. Jalan sirotol mustaqim. Jalan yang lurus dan benar.
Jika jalannya sudah benar, insha Allah kita akan sampai di tujuan dengan baik. Ikuti petunjuk, yaitu agama Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar